November 07, 2010

Memulai Investasi

Kemana investasi adalah pertanyaan yang acapkali muncul saat kebutuhan dasar kita sudah terpenuhi dan dikaruniai rejeki lebih. Dalam kondisi semacam itu, kita biasa mulai mencari informasi wadah apa saja yang bisa digunakan untuk mengembangbiakkan ‘kelebihan uang’ tersebut.

Saat ini, kita bisa menemukan banyak sekali pilihan yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan keuangan setiap individu. Melalui aset riil, kita bisa membeli tanah, rumah, emas lantakan dan aset berwujud yang lain. Pilihan lain yang tersedia adalah financial asset baik melalui pasar modal maupun pasar uang.

Meski memiliki peluang untuk memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan menanamkan uang pada risk free asset seperti deposito, harus selalu diingat bahwa setiap investasi selalu mengandung risiko. Faktor risiko layak menjadi bahan pertimbangan karena karena investasi tidak hanya bisa memberikan keuntungan, tapi juga bisa membuat uang yang sudah susah payah dikumpulkan justru menyisakan kerugian.

Dengan begitu, setiap pemodal yang memilih untuk mengembangbiakkan uangnya dengan berinvestasi di instrumen apa pun harus siap menanggung risiko terburuk. Namun itu tidak berarti kita kemudian harus menghindar dari investasi karena akan selalu ada kesempatan untuk mereka yang mau belajar dan mengambil peluang.

Mengapa Harus Sekarang ?
Mengapa investasi harus dilakukan mulai sekarang ? Jika tidak segera dilakukan, kita akan berputar-putar dan terjebak lagi dalam aktivitas harian yang hanya akan menghabiskan waktu dan uang. Kita akan masih bekerja mencari uang untuk kemudian menghabiskannya di mall dengan menyantap junk food, berburu smartphone teranyar, memborong midnight sale atau aktivitas tidak terencana yang lain.

Ellen Goodman, memberi ‘sindiran’ yang sepertinya tepat untuk situasi seperti itu : “Adalah ‘normal’ memakai baju yang Anda beli untuk bekerja, menerobos lalu lintas di sebuah mobil yang sedang Anda angsur untuk sampai di tempat kerja agar Anda mampu membayar baju, mobil dan rumah yang ditinggalkan kosong sehari penuh supaya Anda dapat tinggal di dalamnya.”

Tidak ada sesuatu yang ingin diwujudkan sehingga kita tidak merasa perlu untuk melakukannya. Padahal, setiap hari yang kita tunda akan menimbulkan biaya penundaan yang kian lama kian mahal. Ibarat orang sakit, ongkos pengobatan akan lebih mahal ketimbang ongkos yang diperlukan untuk merawat kesehatan dengan berolah raga secara rutin.
Jadi, keluarlah sebentar dari zona kenyamanan dengan menukar kesenangan saat ini dengan cara hidup yang benar-benar direncanakan. Kita harus mulai menahan nafsu belanja yang tidak perlu, mengerem pemakaian kartu kredit, mengurangi frekuensi makan di luar rumah dan kebiasaan lain yang sebenarnya tidak perlu. Tidak nyaman memang, namun itulah yang harus dilakukan jika ingin memiliki masa depan. Setelah itu, jadikan investasi sebagai sebuah gaya hidup.

Tips Memulai Investasi
Tidak ada orang kaya sejati di dunia yang memulai hidupnya tanpa tabungan. Banyak diantara kita yang mengeluh tidak bisa menabung dengan alasan tidak ada lagi yang bisa ditabung karena pemasukan lebih kecil dari pengeluaran. Padahal, menabung adalah kunci untuk membuka pintu investasi.

Sebelum memulai investasi, alokasikan dana secara rutin untuk ditabung. Pay yourself first, bayarlah diri Anda terlebih dahulu dengan menabung. Setelah dana terkumpul cukup, ambil sedikit bagian lalu mulailah dengan investasi yang bisa dimulai dengan modal yang relatif sedikit, misalnya reksadana.

Saat hasil investasi reksadana mulai tumbuh dan uang tabungan bertambah, pilih instrumen lain untuk dimasukkan dalam portofolio misalnya valuta asing dan emas. Setelah kian membesar, gunakan sebagian idle money untuk berinvestasi pada instrumen yang berisiko tinggi namun juga punya peluang memberikan profit besar seperti saham atau opsi saham.

MediaKita
BukuKita
DistributorTransMedia
EurekaBookHouse
iniBuku